Mau panen keburukan? Gampang kok..tinggal sakiti atau zalimi saja orang lain. Beres kan!
Tak mungkin lah buah semangka berdaun sirih (itu hanya berlaku di dunia lagu). Tanam apel ya panen apel, tanam ulat panen ulat, tanam kebajikan ya panen kebajikan. Seperti peribahasa 'apa yang kau tanam itu yang akan kau tuai'. Pasti tak ada yang mau memanen keburukan. Tentu saja orang saling berlomba-lomba menanam kebaikan agar dapat memanen kebaikan pula. Kelihatannya mudah untuk dilakukan. tapi dari proses menanam sampai memanen itu butuh waktu dan mungkin akan bertemu banyak kendala untuk bisa memanen hasil yang bagus. tak mudah memanen apel yang bagus kecuali didukung oleh kesabaran dan ketelatenan. Harus ada suatu pengorbanan yang kita keluarkan. Mungkin tenaga kita, pikiran, strategi, biaya, dsb. Pasti banyak godaannya juga ketika kita akan memanen kebaikan.
Lalu bagaimana dengan menanam keburukan. Pasti tak ada seorangpun yang berminat kan. Tapi mengapa banyak orang bisa dengan mudahnya menyakiti dan menzalimi saudaranya sendiri, atau bahkan mungkin menzalimi diri mereka sendiri, padahal dia sendiri tak ingin menanam keburukan itu. Ternyata disadari atau tidak menanam keburukan sangat gampang, tak ada godaan yang menghadangnya (tentu saja para penggoda sangat mendukungnya). Tidak usah dipupuk dia tumbuh subur sendiri. Banyak orang yang terjebak kalau dia sudah menanam keburukan. Kebanyakan orang tidak menyadarinya dan baru menyadari ketika dia sudah memanen hasilnya. Atau ada orang yang lebih bodoh lagi, sudah tahu dia menanam keburukan, terus saja keburukan itu ditanam dan jadi investasi yang besar buatnya. Benar-benar merugi dua kali dia. Sudah rugi karena dengan sengaja melakukannya, ya tambah rugi dengan memanen hasilnya.
Semoga hanya kebaikanlah yang kita tanamkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar